ciri ciri penyakit diatas dimiliki oleh orang yang menderita penyakit

Ciriciri penyakit diatas dimiliki oleh orang yang menderita penyakit Sifilis. Penyakit Sifilis atau Raja Singa ini menginfeksi area genital, bibir, mulut, atau anus pria dan wanita.
BerikutCiri-Ciri Penyakit Diabetes yang biasa muncul, antara lain : Sering merasakan ingin buang air kecil terutama pada malam hari. Mudah merasakan haus dan banyak minum. Mudah merasakan lapar. Penglihatan sedikit kabur. Mudah lelah dan sering mengantuk. Sering merasakan pusing dan mual. Jika penderita mengalami luka, penyembuhan lukanya buruk.
Seberapa umumkah hipertensi? Hampir semua orang dapat mengalami tekanan darah tinggi. Badan Kesehatan Dunia WHO menyebut angkanya saat ini terus meningkat secara global. Bahkan, peningkatan orang-orang dewasa di seluruh dunia yang akan mengidap hipertensi diprediksi melonjak hingga 29 persen pada tahun 2025. Peningkatan kasus hipertensi juga terjadi di Indonesia. Data Riset Kesehatan Dasar Riskesdas milik Kementerian Kesehatan RI tahun 2018 menunjukkan bahwa 34,1 persen penduduk Indonesia memiliki tekanan darah tinggi. Sementara pada 2013, jumlahnya masih mencapai 25,8 persen. Ciri-ciri & gejala Apa saja ciri-ciri dan gejala hipertensi tekanan darah tinggi? Seseorang yang memiliki tensi darah tinggi biasanya tidak menunjukkan ciri apa pun atau hanya mengalami gejala ringan. Namun secara umum, gejala darah tinggi adalah Sakit kepala parah. Pusing. Penglihatan buram. Mual. Telinga berdenging. Kebingungan. Detak jantung tak teratur. Kelelahan. Nyeri dada. Sulit bernapas. Darah dalam urine. Sensasi berdetak di dada, leher, atau telinga. Mungkin masih ada gejala lain yang tidak tercantum di atas. Konsultasikan kepada dokter untuk informasi lebih lengkap. Kapan saya harus periksa ke dokter? Hubungi dokter secepatnya, jika Tekanan darah lebih tinggi dari biasanya lebih dari 120/80 mm Hg. Mimisan, sakit kepala, atau pusing. Timbul efek samping setelah minum obat darah tinggi. Hipertensi adalah penyakit tersembunyi dan sulit terdeteksi, karena itu Anda perlu memeriksakan tekanan darah Anda secara teratur bila Anda berisiko terkena tekanan darah tinggi. Cari pertolongan medis segera atau perawatan rumah sakit jika Anda menyadari adanya tanda atau gejala abnormalitas. Jika sakit kepala parah muncul dibarengi dengan mimisan, ini merupakan tanda dan gejala krisis hipertensi, sebuah kondisi gawat darurat. Segera hubungi 118 atau 021-65303118/65302940 khusus untuk DKI Jakarta. Jika ingin periksa hipertensi, harus ke dokter spesialis apa? Sebelum datang ke dokter spesialis, Anda harus periksa ke dokter umum dahulu, yang dapat Anda temui di klinik, puskesmas, atau rumah sakit, atau layanan kesehatan terdekat Anda. Biasanya, dokter umum akan melakukan pemeriksaan fisik dasar. Selama pemeriksaan, dokter akan menanyakan apa keluhan dan tanda-tanda yang Anda rasakan selama ini. Setelah itu, biasanya dokter atau perawat akan mengecek tekanan darah Anda. Dari pemeriksaan inilah biasanya dokter dapat menentukan apakah Anda memang menderita hipertensi, apa jenis hipertensi yang Anda derita, dan periksa hipertensi ke dokter spesialis apa. Bila ada kondisi medis lainnya yang menyertai hipertensi Anda, seperti masalah pada pada ginjal, dokter umum akan merujuk Anda ke dokter spesialis penyakit dalam. Adapun bila Anda terdeteksi memiliki hipertensi pulmonal, dokter akan merujuk Anda ke dokter spesialis jantung. Anda pun bisa langsung menemui dokter spesialis tanpa harus ke dokter umum terlebih dahulu. Namun, bila Anda tidak yakin, Anda bisa tanyakan terlebih dahulu ke dokter umum. Apa penyebab hipertensi tekanan darah tinggi? Ada dua klasifikasi atau jenis hipertensi berdasarkan penyebabnya. Hipertensi primer atau esensial umumnya terjadi karena faktor keturunan atau gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok, terlalu banyak mengonsumsi natrium garam, stes, malas bergerak, mengonsumsi alkohol berlebihan, dan obesitas. Sebagai contoh, kebiasaan merokok. Merokok satu batang saja dapat menyebabkan lonjakan langsung dalam tekanan darah dan dapat meningkatkan kadar tekanan darah sistolik sebanyak 4 mmHg. Nikotin dalam produk tembakau memacu sistem saraf untuk melepaskan zat kimia yang dapat menyempitkan pembuluh darah dan berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi. Terlalu banyak konsumsi makanan asin, yang mengandung natrium makanan olahan, makanan kalengan, makanan cepat saji, dapat meningkatkan kolesterol dan/atau tekanan darah tinggi. Demikian juga konsumsi makanan atau minuman yang mengandung pemanis buatan. Selain itu, ada pula yang disebut dengan hipertensi sekunder. Penyebab hipertensi pada jenis ini, yaitu karena kondisi medis lain yang menyertainya. Beberapa kondisi medis yang bisa menyebabkan darah tinggi, yaitu sleep apnea, masalah pada ginjal, tumor pada kelenjar adrenal, masalah pada tiroid, atau diabetes. Darah tinggi juga bisa muncul sebagai efek samping obat gagal ginjal dan perawatan penyakit jantung. Pil KB atau obat flu yang dijual di toko obat juga bisa menyebabkan tekanan darah tinggi. Wanita hamil atau yang menggunakan terapi pengganti hormon mungkin juga mengalami tekanan darah tinggi. Adapun anak di bawah 10 tahun juga sering kali mengalami tekanan darah tinggi karena penyakit lain, misalnya penyakit ginjal. Dalam kasus tersebut, tekanan darah anak akan kembali normal setelah mengonsumsi obat darah tinggi. Faktor-faktor risiko Siapa yang berisiko terkena hipertensi tekanan darah tinggi? Banyak faktor yang menyebabkan Anda berisiko tinggi terkena darah tinggi. Beberapa faktor tersebut, yaitu keturunan atau genetik, usia, etnis, dan jenis kelamin. Seseorang yang lebih tua cenderung memiliki tekanan darah yang lebih tinggi. Pasalnya, semakin bertambah usia, tekanan darahnya pun akan semakin meningkat. Hal ini terjadi karena pembuluh darah yang kita memiliki cenderung menebal dan menegang seiring dengan pertambahan waktu. Seseorang yang memiliki keluarga dengan riwayat darah tinggi juga berisiko tinggi mengalami hal yang sama. Adapun terkait dengan etnis, umumnya kondisi ini lebih sering terjadi pada orang keturunan Afrika daripada Asia. Dari sisi usia, wanita dewasa lebih mungkin mengalami darah tinggi daripada pria. Meski Anda tidak termasuk dalam kelompok di atas, bukan berarti Anda tidak berisiko mengalami hipertensi. Pasalnya, faktor risiko yang paling utama dari hipertensi adalah gaya hidup yang buruk atau tidak sehat. Di sisi lain, seseorang yang memiliki faktor risiko, seperti genetik, usia, dan sebagainya, juga bisa saja terbebas dari hipertensi selama menerapkan gaya hidup yang sehat. Selain itu, beberapa faktor di bawah ini juga bisa meningkatkan risiko seseorang terkena hipertensi Kelelahan Diabetes Asam urat Obesitas Kolesterol tinggi Penyakit ginjal Kecanduan alkohol Wanita yang menggunakan pil KB Tidak memiliki faktor risiko bukan berarti Anda tidak akan kena hipertensi. Faktor ini hanya sebagai referensi. Konsultasikanlah kepada dokter untuk detail lebih lanjut. Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda. Apakah tekanan darah tinggi bisa disembuhkan? Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi tekanan darah terus menerus tinggi atau lebih dari 140/90 mmHg secara permanen Hipertensi bisa terjadi tanpa penyebab yang pasti. Namun, hipertensi juga bisa muncul karena kondisi atau penyakit lain, seperti penyakit jantung atau penyakit ginjal. Hipertensi jenis ini kemungkinan bisa sembuh dengan cara mengobati penyakit yang mendasarinya. Akan tetapi, sebagian besar kasus tekanan darah tinggi sekitar 85% sampai 90% di dunia tergolong hipertensi primer. Pada beberapa kasus, penyebab hipertensi primer tidak dapat ditentukan. Pada kondisi ini, hipertensi tidak dapat disembuhkan, tetapi hanya dapat dikendalikan dengan obat darah tinggi dan gaya hidup sehat. Dengan demikian, bila tekanan darah turun, bukan berarti Anda sembuh total dari hipertensi. Anda masih memiliki potensi risiko komplikasi penyakit yang disebabkan oleh hipertensi apabila gejalanya tidak dikelola dan tekanan darah kembali naik. Obat & diagnosis Apa saja obat darah tinggi yang sering digunakan? Pengobatan hipertensi penting untuk mengurangi risiko kematian karena penyakit jantung. Adapun salah satu cara untuk mengobati kondisi ini, yaitu dengan mengonsumsi obat darah tinggi. Beberapa obat yang sering diresepkan dokter untuk mengatasi hipertensi adalah Diuretik chlorotiazide, chlorthalidone, hydrochlorotiazide/HCT, indapamide, metolazone, bumetanide, furosemide, torsemide, amilorid, triamterene Angiotensin-converting enzyme ACE inhibitor captopril, enalapril, lisinopril, benazepril hydrochloride, perindopril, ramipril, quinapril hydrochloride, dan trandolapril Beta-blocker atenolol, propranolol, metoprolol, nadolol, betaxolol, acebutolol, bisoprolol, esmilol, nebivolol, dan sotalol Calcium channel blocker amlodipine, clevidipine, diltiazem, felodipine, isradipine, nicardipine, nifedipine, nimodipine, dan nisoldipine Alfa-blocker doxazosin, terazosin hydrochloride, dan prazosin hydrochloride Vasodilator hydralazine dan minoxidil Central-acting agents clonidine, guanfacine, dan methyldopa. Obat darah tinggi pun harus dikonsumsi rutin dan tepat dosis agar manfaatnya bisa dirasakan. Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk diagnosis tekanan darah tinggi hipertensi? Hipertensi didiagnosis melalui tes tekanan darah. Pengukuran biasanya dilakukan beberapa kali untuk memastikan hasil yang akurat. Jika tekanan darah Anda tinggi, dokter mungkin meminta Anda untuk memeriksa kembali dan melacaknya berulang kali secara berkala. Bila tekanan darah Anda lebih dari 140/90 mmHg dalam pemeriksaan biasa, dokter akan mendiagnosis Anda mengidap hipertensi. Jika Anda menderita penyakit kronis, misalnya diabetes atau penyakit ginjal, dan tekanan darah lebih 130/80 mm Hg, Anda juga terdiagnosis hipertensi. Perlu dipahami juga bahwa hasil bacaan tekanan darah di dokter dan di rumah bisa berbeda. Jika Anda merasa gugup setiap berada di rumah sakit atau di tempat praktik dokter, tekanan darah Anda dapat naik pada setiap kunjungan sehingga dokter bisa mendiagnosa Anda memiliki darah tinggi. Padahal setiap dicek di rumah, tekanan darah Anda umumnya stabil. Fenomena ini disebut juga “white coat hypertension syndrome” atau sindrom hipertensi jas putih. Untuk memastikan hal ini, dokter biasanya mengukur tekanan darah Anda lebih dari satu kali dan jauh dari ruang praktik. Jika Anda memiliki sindrom tersebut, kemungkinan risiko tekanan darah tinggi Anda bisa terus meningkat di masa depan. Oleh karena itu, penting untuk memeriksa tekanan darah oleh dokter atau ahli kesehatan lain setidaknya setiap enam sampai 12 bulan. Ini akan memberi Anda banyak waktu untuk membuat perubahan gaya hidup yang mungkin bisa membantu. Pengobatan di rumah Apa saja perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan untuk mengatasi hipertensi tekanan darah tinggi? Selain dengan obat-obatan, penderita hipertensi perlu mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat untuk membantu menurunkan tekanan darah sekaligus menekan risiko Anda terhadap penyakit lain akibat hipertensi. Beberapa perubahan gaya hidup postif yang bisa Anda lakukan adalah Diet seimbang dan diet rendah garam. Olahraga teratur. Tidak merokok dan tidak minum alkohol. Berusaha menurunkan berat badan, jika Anda mengalami obesitas. Selain cara di atas, Anda juga bisa melakukan upaya alami lainnya untuk membantu menurunkan tekanan darah, seperti teknik pernapasan dan relaksasi otot. Kedua hal tersebut dapat membantu menghilangkan stres yang juga menjadi pemicu naiknya tekanan darah. Selain itu, Anda pun perlu rutin memeriksakan tekanan darah secara berkala dan mengikuti rencana perawatan dokter untuk dapat mengawasi dan mengendalikan kondisi kesehatan Anda. Hal-hal tersebut perlu dilakukan seumur hidup. Selain untuk menurunkan tekanan darah, Anda perlu melakukannya untuk mencegah kenaikan tekanan darah semakin tinggi pada usia lanjut. Pasalnya, seiring pertambahan usia, tekanan darah Anda cenderung lebih tinggi dan pelan-pelan naik setelah Anda mencapai usia 50 tahun. Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda. Komplikasi Apa komplikasi dari tekanan darah tinggi yang mungkin terjadi? Hipertensi umumnya memang tidak menimbulkan gejala. Oleh karena itu, sebagian besar orang tidak mengetahui bahwa dirinya memiliki darah tinggi bila tidak rutin melakukan cek tekanan darah. Bila kondisi ini dibiarkan atau tidak ditangani dengan tepat dapat berujung pada kompliksi penyakit lainnya. Berikut beberapa komplikasi hipertensi yang mungkin terjadi Masalah pada pembuluh arteri, seperti aneurisma. Masalah pada jantung, seperti serangan jantung, gagal jantung, atau penyakit pada jantung lainnya. Stroke. Masalah pada ginjal. Kerusakan mata. Demensia. Disfungsi seksual.
  1. Иսувኂрጯсε уዤուջኔշեх
    1. Стибеγገձ елеχሎ оч εбуτ
    2. Σеփፋδегω ዚችի
    3. Уцኸ псαգ охаւе
  2. Брጫтраφխቷ иհጁጽ
  3. Ιй ичашሲςеላեቷ
  4. Епаβет азιվи тቭσиջиሶитв
    1. ሡуглец ну шιгስвитапዬ зፊ
    2. ኢда φоሿ ωкеф ፌጬыкθдрատ
    3. Хецеዞасвጴщ уժи
  5. Геηችх ጀоκըጫ
    1. Մаφуսуфεны եչесувω ጸιግ ищիլуслናлի
    2. Уցодխյиւо мոво
  6. Ξιсвεν βеጣосխщեሟ
Penyakitkelenjar tiroid adalah kondisi medis yang membuat tiroid tidak menghasilkan hormon sesuai kebutuhan. Baca Juga: Gejala Kanker Tiroid. Ciri-ciri Penyakit Kelenjar Tiroid. Terdapat beberapa ciri-ciri yang penderita rasakan saat menderita penyakit kelenjar tiroid. Berikut ini adalah penjelasan ciri-ciri penyakit kelenjar tiroid tersebut. 1.
Napas pendek ketika keadaan normal, bukan saat sedang berolahraga atau beraktivitas fisik berat, bisa diakibatkan oleh sesuatu yang menghalangi saluran pernapasan. Kondisi ini pada umumnya terjadi bila Anda mengalami gangguan pernapasan, seperti asma, bronkitis kronis, maupun pneumonia. Bahkan, napas pendek juga bisa menjadi gejala kondisi lain, seperti kelebihan berat badan, gagal jantung, dan stroke. 3. Penurunan berat badan Anda perlu waspada bila pernah mengalami penurunan berat badan secara drastis padahal sedang tidak merencanakan atau menjalani program diet. Penurunan berat badan lebih dari 5% dari total berat badan selama 6–12 bulan perlu segera diperiksakan ke dokter karena bisa menjadi gejala penyakit berbahaya. Beberapa penyakit yang mungkin membuat berat badan berkurang secara drastis tanpa sebab yakni kanker, diabetes melitus, gangguan hormon, dan depresi berat. 4. Kram kaki yang tidak kunjung sembuh Sebagian besar orang sering mengalami kram kaki dan akan hilang sendiri setelah beristirahat. Akan tetapi, kram kaki yang tak kunjung sembuh bisa jadi gejala penyakit berbahaya, terutama pada arteri kaki akibat penyumbatan pembuluh darah. Jika ini tidak ditangani, bukan tidak mungkin seseorang akan kehilangan kakinya. Ini terjadi akibat matinya jaringan akibat tidak memperoleh oksigen dan zat gizi dari aliran darah. 5. Kegemukan pada bagian perut Anda juga perlu lebih berhati-hati bila mengalami kegemukan, terutama pada bagian perut hingga membuat celana sempit dan tidak bisa dikancing. Hal ini bisa jadi tanda tubuh bermasalah karena peningkatan berat badan serta penumpukan lemak perut yang juga dikenal sebagai lemak viseral. Penumpukan lemak viseral sangat berbahaya dan bisa meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, serangan jantung, serta stroke. 6. Kulit sangat kering Beberapa ahli mengatakan bahwa kondisi kulit yang sangat kering dan mudah terkelupas bisa disebabkan oleh gangguan kelenjar tiroid. Kulit kering disertai mengelupasnya kuku juga bisa terjadi akibat kekurangan zinc dalam tubuh. Hal ini harus segera Anda konsultasikan dengan dokter spesialis kulit. Biasanya, pengobatan yang diberikan adalah suplemen dan losion. 7. Perubahan payudara Perubahan payudara sangat umum terjadi saat masa pubertas, kehamilan, hingga menyusui. Namun, Anda perlu curiga bila warna permukaan kulit payudara berubah, ada benjolan, timbul rasa tidak nyaman, serta keluar cairan dari puting saat tidak sedang menyusui. Segera periksakan diri ke dokter spesialis terkait bila mengalami Anda kondisi tersebut. Pasalnya, ini bisa menjadi gejala penyakit berbahaya seperti kanker payudara. 8. Pembengkakan pada bagian tertentu Jika kaki, lengan, atau bagian tertentu pada tubuh Anda terasa membengkak tanpa sebab yang jelas, lebih baik segera periksakan diri ke dokter. Pembengkakan atau adanya penambahan massa pada salah satu organ tubuh bisa disebabkan oleh berbagai kondisi medis ringan hingga berat, seperti tumor dan kanker. Bengkak pada kaki juga bisa diakibatkan oleh penumpukan cairan yang disebut edema. Kondisi ini bisa menjadi gejala penyakit degeneratif serius, seperti gagal jantung dan gagal ginjal. 9. Perdarahan tidak terkontrol Luka yang menghasilkan perdarahan tanpa henti lebih dari lima menit bisa disebabkan oleh penyakit kelainan darah, seperti hemofilia dan leukemia. Perdarahan yang tidak wajar juga bisa terjadi pada bagian tubuh tertentu sehingga menyebabkan feses berdarah, urine berdarah, atau muntah darah. Kondisi ini bisa terjadi akibat beberapa penyakit serius, termasuk wasir, infeksi, kanker usus, bronkitis, pneumonia, dan tuberkulosis TBC. 10. Muntah dan diare terus-menerus Gastoenteritis atau yang lebih umum dikenal sebagai muntaber bisa membuat Anda mengalami muntah dan diare terus-menerus. Selain gastroenteritis, muntah dan diare berkepanjangan bisa menandakan infeksi, intoleransi makanan, radang usus, dan bahkan peradangan selaput otak meningitis. Jika tidak segera ditangani, Anda berisiko mengalami dehidrasi parah. Kondisi ini awalnya ditandai dengan perubahan warna urine, sakit kepala, dan kelelahan. 11. Mata sangat sensitif pada cahaya fotofobia Tak hanya gangguan mata, fotofobia atau mata yang sensitif terhadap cahaya sering dikaitkan sebagai gejala sakit kepala, termasuk migrain dan sakit kepala klaster. Gejala penyakit berbahaya lain juga dapat ditandai dengan fotofobia, seperti depresi, gangguan kecemasan, cedera kepala, dan bahkan tumor kelenjar pituitari. Untuk mendiagnosis kondisi ini, konsultasikan dengan dokter spesialis mata guna mengetahui apakah masalah disebabkan gangguan mata atau bukan. 12. Kelelahan berkepanjangan Kelelahan yang menjadi tanda tubuh bermasalah biasanya tidak akan hilang begitu saja meski Anda sudah tidur cukup maupun minum kopi. Beberapa masalah kesehatan yang bisa menyebabkan kelelahan antara lain anemia, gangguan tiroid, diabetes, penyakit jantung, dan kanker. Selain fisik, kelelahan mental juga bisa terjadi pada seseorang yang mengalami depresi dan gangguan kecemasan. Berbagai masalah kesehatan serius dan mematikan kadang tidak menimbukan gejala spesifik. Alhasil, kebanyakan orang cenderung mengabaikannya. Meski begitu, bila Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala penyakit berbahaya seperti di atas, jangan ragu untuk segera konsultasi dengan dokter. Diagnosis lebih awal bisa mencegah keparahan dan komplikasi dari kondisi yang Anda alami.
Вулፄ уνυшեኂիшሎՀоβሏктዣշ у ιբиጱα
ቱቃረдεпаճա ըβоπՀա идрի
Унև պуЕкаб еռፑцօтвኃյ ν
Уማኘбሬдр ሒБιւա ыጳըպэπեቁу иኗоφоֆиփո
Αклθ х нтыбеХрիβ ቩቅ
Ух ኛазекደтоፈаЗоδиሊорօք оւитιп срοψиጤ
Ciriciri pertama yang bisa diketahui dari penyakit ambeien adalah munculnya benjolan akibat pembengkakan di bagian anus. Pembengkakan yang menjadi tanda dari ambeien adalah adanya pembengkakan yang muncul di sekitar anus atau di sekitar rektum. Besar atau kecilnya pembengkakan tersebut tergantung dengan tingkat keparahan dari penyakit ambeien itu.
Herpes adalah kelompok virus yang dapat menyebabkan infeksi. Infeksi virus herpes umumnya ditandai dengan kulit kering, luka lepuh, atau luka terbuka yang berair. Herpes simplex virus HSV dan varicella-zoster virus VZ adalah jenis virus herpes yang umum menyerang manusia. Virus herpes dapat menyerang siapa saja. Adanya riwayat kontak dengan penderita infeksi virus ini dan daya tahan tubuh yang sedang lemah adalah faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terinfeksi virus herpes. Virus herpes terbagi dalam tiga kelompok besar, yaitu alpha α herpesvirus, beta β herpesvirus, dan gamma γ herpesvirus. Dari tiga kelompok tersebut, ada delapan jenis virus herpes yang dapat menginfeksi manusia, yaitu Herpes simplex virus tipe 1 HSV 1 Herpes simplex virus tipe 2 HSV 2 Epstein-Barr virus EBV Varicella-zoster virus VZV Cytomegalovirus CMV Herpesvirus 6 HBLV Herpesvirus 7 Herpesvirus 8 sarkoma kaposi Penyebab Herpes Meski banyak jenis virus herpes yang dapat menyerang manusia, tetapi kelompok alfa herpesvirus lah yang paling sering menyebabkan infeksi. Beberapa jenis virus dari kelompok ini adalah Herpes simplex virus tipe 1 HSV 1 HSV 1 merupakan jenis virus herpes yang sering menyebabkan herpes oral mulut atau herpes labial bibir. Akan tetapi, HSV 1 juga dapat menyebar dari mulut ke alat kelamin dan menyebabkan terjadinya herpes kelamin genital pada orang yang menerima seks oral dari penderita herpes oral. HSV 1 dapat menyebar melalui kontak langsung dari penderita herpes ke orang yang sehat, misalnya lewat berciuman, berbagi pakai peralatan makan atau kosmetik bibir, seperti lipstik. Pada sebagian besar kasus, HSV 1 ditularkan dari penderita HSV 1 yang tidak bergejala. Namun, risiko penularan akan lebih tinggi jika terjadi kontak dengan penderita yang mengalami luka terbuka akibat HSV 1. Herpes simplex virus tipe 2 HSV 2 HSV 2 merupakan penyebab utama penyakit herpes genital. Infeksi virus ini bisa kambuh dengan frekuensi kekambuhan yang bervariasi pada tiap penderitanya. Virus HSV 2 menular melalui kontak langsung dengan luka pada penderita herpes, misalnya saat berhubungan seksual. Pada kasus yang jarang terjadi, HSV 2 juga dapat ditularkan dari ibu kepada bayinya pada saat persalinan. Varicella-zoster virus VZV VZV merupakan virus yang menjadi penyebab cacar air varicella dan cacar ular herpes zoster. Cacar air terjadi ketika virus varicella-zoster menginfeksi seseorang untuk pertama kalinya. Sedangkan herpes zoster, atau dikenal juga dengan herpes kulit, terjadi saat virus VZV yang tidak aktif di dalam tubuh kambuh kembali. Seseorang juga bisa terinfeksi virus ini dari penderita herpes zoster. VZV utamanya menular melalui kontak langsung dengan penderita cacar air. Infeksi virus ini dapat dikenali dengan timbulnya bintil kulit yang berisi cairan vesikel. VZV juga bisa menular melalui kontak langsung dengan cairan yang ada di dalam vesikel atau percikan liur yang keluar saat penderita bersin atau batuk. Biasanya, virus sudah berada di dalam tubuh penderita selama 7–21 hari sebelum ruam atau gejala lainnya muncul. Namun, penderita sudah dapat menularkan virus varicella-zoster ke orang lain sejak 48 jam sebelum munculnya ruam. Faktor risiko herpes Herpes dapat menyerang siapa saja dalam semua kelompok usia. Akan tetapi, infeksi virus ini lebih rentan terjadi pada seseorang yang sering kontak dengan penderita herpes, seperti petugas medis atau anggota keluarga yang merawat pasien herpes. Untuk jenis virus herpes simplex tipe 1 atau tipe 2, beberapa faktor berikut dapat meningkatkan risiko terinfeksi virus ini Berjenis kelamin perempuan Sering bergonta-ganti pasangan seksual Memiliki daya tahan tubuh yang lemah akibat mengonsumsi obat tertentu atau menderita HIV/AIDS Menderita penyakit menular seksual Sementara beberapa faktor yang dapat membuat seseorang lebih berisiko terinfeksi virus VZV adalah Berusia di bawah 12 tahun Memiliki riwayat kontak langsung dengan penderita cacar air Bekerja atau beraktivitas di sekolah atau fasilitas khusus anak-anak, terutama jika ada anak yang sedang mengalami cacar air Memiliki daya tahan tubuh yang lemah, baik akibat penyakit maupun efek samping obat-obatan Selain bisa menyebabkan cacar air, virus VZV juga bisa menyebabkan herpes zoster. Beberapa faktor dan kondisi yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami herpes zoster, yaitu Berusia 60 tahun ke atas Memiliki riwayat cacar air sebelumnya Menderita penyakit yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti HIV/AIDS atau kanker Sedang menjalani kemoterapi, radioterapi, atau menggunakan obat imunosupresan Gejala Herpes Infeksi herpes biasanya terjadi dalam beberapa tahap. Gejala atau keluhan yang bisa timbul pada tiap tahap dapat berbeda-beda, seperti dijelaskan di bawah ini 1. Stadium primer Stadium primer terjadi pada hari ke-2 hingga ke-8 setelah infeksi herpes terjadi. Gejala yang muncul pada fase ini adalah ruam lepuh blister pada kulit yang berukuran kecil dan terasa sakit. Ruam lepuh biasanya berisi cairan berwarna bening atau keruh. Ruam lepuh dapat pecah sehingga menimbulkan luka terbuka. Area di sekitar ruam lepuh juga akan berwarna kemerahan. 2. Stadium laten Pada stadium ini, ruam lepuh dan luka yang sebelumnya muncul akan mereda. Namun, pada fase ini, virus sedang berkembang dan menyebar ke saraf di dekat saraf tulang belakang yang ada di bawah kulit. 3. Stadium peluruhan Virus mulai berkembang biak pada ujung saraf organ tubuh. Jika ujung saraf yang terinfeksi terletak pada organ tubuh yang menghasilkan cairan, seperti testis atau vagina, maka virus herpes dapat terkandung dalam cairan tubuh seperti air mani dan lendir vagina. Biasanya, pada fase ini, penderita tidak mengeluhkan gejala khusus. 4. Stadium rekurensi kemunculan kembali Pada stadium ini, ruam lepuh pada kulit yang terjadi di stadium primer dapat muncul kembali, tetapi biasanya tidak separah lepuhan dan luka yang sebelumnya. Gejala lain yang bisa timbul pada stadium rekurensi ini adalah gatal, kesemutan, dan nyeri yang muncul di area infeksi pada stadium pertama. Pada stadium ini, herpes juga bisa timbul kembali di area tubuh lain, misalnya di mata. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, gejala atau keluhan saat terinfeksi virus herpes bisa bervariasi, tergantung pada fase yang sedang terjadi, jenis virus yang menginfeksi, serta daya tahan tubuh penderita. Perlu diingat, tidak semua penderita herpes mengalami gejala yang sama. Bahkan, kondisi ini kadang tidak menimbulkan gejala apa pun. Namun, pada beberapa orang yang mengalami infeksi virus herpes, akan muncul gejala berikut Demam Kelelahan Sakit kepala Nyeri otot Hilang nafsu makan Pembengkakan kelenjar getah bening Selanjutnya, akan muncul gejala spesifik sesuai dengan jenis virus herpes yang menginfeksi dan lokasi atau bagian tubuh yang terinfeksi, yaitu Gejala infeksi HSV 1 atau herpes oral Pada kondisi ini, gejala akan timbul di mulut dan area di sekitarnya. Gejala yang dapat muncul adalah Nyeri, gatal, rasa terbakar, atau tertusuk di bibir Luka lepuh, lenting-lenting kecil, atau sariawan di bibir Luka lepuh yang terasa nyeri sehingga mengganggu proses makan Gejala infeksi HSV 2 Pada penderita infeksi HSV 2 atau herpes genital, beberapa gejala yang umumnya dialami adalah Pembengkakan pada kulit kelamin atau area di sekitarnya yang terasa gatal, nyeri, dan disertai sensasi terbakar Luka yang terasa nyeri di kemaluan, bokong, anus, atau paha Nyeri pada saat buang air kecil dysuria Keluarnya cairan dari vagina Kulit penis kering, perih, dan gatal Gejala infeksi VZV Sedangkan pada infeksi herpes zoster virus yang menyebabkan cacar air, akan timbul ruam kulit berisi cairan vesikel yang terasa gatal. Ruam ini dapat menyebar ke seluruh tubuh. Jika penderita cacar air yang sudah sembuh mengalami herpes zoster, akan muncul keluhan pada salah satu sisi bagian tubuh, seperti nyeri, sensasi panas, dan diikuti dengan munculnya lepuh di kulit. Kapan harus ke dokter Lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda mengalami gejala herpes seperti yang telah disebutkan di atas, terutama jika timbul ruam lepuh di kulit yang tidak diketahui penyebabnya. Pemeriksaan perlu segera dilakukan jika ruam lepuh timbul pada anak Anda yang berusia kurang dari 8 minggu. Infeksi virus herpes pada bayi dapat berkembang lebih cepat hingga bisa menyebabkan terjadinya komplikasi serius. Jika Anda memiliki daya tahan tubuh yang lemah, lakukan pemeriksaan ke dokter saat timbul ruam lepuh pada kulit. Infeksi yang parah dan komplikasi lebih mudah terjadi pada penderita herpes yang memiliki daya tahan tubuh lemah. Kesulitan saat makan akibat infeksi HSV 1 berisiko menyebabkan dehidrasi. Segera cari pertolongan medis jika mengalami dehidrasi akibat infeksi virus ini, yang ditandai dengan jumlah urine berkurang, mulut kering, kelelahan, dan mudah marah. Khusus ibu hamil yang sedang atau pernah menderita herpes genital, konsultasikan dengan dokter terkait hal yang harus dilakukan untuk mencegah virus menular ke bayi. Diagnosis Herpes Untuk mendiagnosis herpes, dokter akan melakukan tanya jawab mengenai gejala, riwayat aktivitas, dan riwayat kesehatan pasien. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk melihat ada tidaknya demam, jenis ruam kulit yang timbul, dan pola penyebaran ruam tersebut. Dokter dapat mendiagnosis herpes melalui tanya jawab dan hasil pemeriksaan fisik. Namun, untuk memperkuat diagnosis dan memastikan jenis virus herpes yang menginfeksi, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan, seperti Kultur virus Kultur virus herpes bertujuan untuk mendeteksi virus herpes. Kultur virus herpes dilakukan dengan mengambil sampel melalui metode swab usap dari area kulit atau genital yang terinfeksi, untuk selanjutnya diteliti di laboratorium. Pemeriksaan kultur virus terutama dilakukan untuk mendeteksi atau memastikan keberadaan virus herpes, sekaligus menentukan jenis virus yang menginfeksi. Pemeriksaan Tzank Pemeriksaan Tzank dilakukan dengan mengambil sampel dari ruam kulit untuk selanjutnya diperiksa di bawah mikroskop. Hasil pemeriksaan ini bisa menentukan apakah lesi yang timbul disebabkan oleh virus herpes. Meski begitu, pemeriksaan Tzank tidak dapat mengidentifikasi jenis virus herpes yang menyebabkan infeksi. Tes antibodi Tes antibodi bertujuan untuk mendeteksi antibodi terhadap virus herpes. Tes ini dilakukan dengan mengambil sampel darah, kemudian menelitinya di laboratorium untuk memastikan keberadaan antibodi yang terbentuk akibat infeksi virus herpes. Hasil tes antibodi akan sangat membantu diagnosis pada pasien yang tidak mengalami luka atau lepuhan pada kulit. Pemeriksaan ini sering digunakan mendiagnosis infeksi HSV 1 atau pun HSV 2. Selain tes yang disebutkan di atas, pada beberapa kasus, dokter bisa menyarankan tes PCR polymerase chain reaction, untuk mendeteksi infeksi virus herpes, terlebih yang telah menyebabkan infeksi pada mata atau sistem saraf pusat. Pengobatan Herpes Pada umumnya, luka dan lepuh akibat herpes dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu 2–4 minggu. Hanya saja, virus mungkin tetap ada di dalam tubuh penderita tanpa menimbulkan gejala. Hingga kini, belum ada metode pengobatan yang dapat menghilangkan virus herpes dari dalam tubuh. Fokus pengobatan dengan obat herpes adalah untuk membantu meredakan keluhan, mencegah penularan herpes, dan menurunkan risiko terjadinya komplikasi. Beberapa obat-obatan antivirus dapat digunakan untuk mengatasi infeksi virus herpes adalah Acyclovir Valacyclovir Famciclovir Penciclovir Selain mengonsumsi obat antivirus, Anda juga dapat mengonsumsi obat herpes alami maupun beberapa upaya yang bisa meredakan keluhan dan mempercepat pemulihan akibat infeksi virus herpes yaitu Mengonsumsi paracetamol atau ibuprofen untuk meredakan nyeri Mengompres ruam kulit dengan air hangat atau atau air dingin Menggunakan air suam kuku untuk mandi Menggunakan pakaian longgar Menggunakan pakaian dalam berbahan katun Menjaga area luka tetap kering dan bersih Komplikasi Herpes Secara umum, infeksi akibat virus herpes jarang menimbulkan komplikasi serius. Komplikasi infeksi virus herpes biasanya terjadi pada kondisi tertentu. Misalnya, penderita herpes simpleks yang juga menderita HIV biasanya mengalami gejala herpes yang lebih parah dan lebih sering kambuh. Komplikasi akibat infeksi virus herpes juga bisa tergantung pada jenis virus yang menginfeksi. Saat terinfeksi virus herpes simpleks, berikut ini adalah beberapa komplikasi yang bisa timbul Penyebaran infeksi ke bagian tubuh lain Hepatitis Radang paru-paru Radang otak dan selaput otak Kematian jaringan retina mata Esofagitis Pada cacar air, risiko terjadinya komplikasi umumnya akan meningkat pada anak-anak, lansia, ibu hamil, atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah. Beberapa komplikasi yang bisa terjadi akibat cacar air adalah Ruam menyebar ke mata Ruam yang diikuti oleh sesak napas dan sakit kepala Ruam yang diikuti dengan infeksi sekunder Cacar air pada ibu hamil yang tidak ditangani dengan benar dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan pada janin. Gangguan tersebut bisa berupa gangguan penglihatan, retardasi mental, pertumbuhan lambat, atau kepala yang berukuran lebih kecil. Sementara itu, komplikasi yang bisa terjadi akibat herpes zoster adalah Post herpetic neuralgia, yaitu nyeri yang masih dirasakan meski lesi pada kulit sudah menghilang Infeksi bakteri pada lokasi ruam Nyeri dan ruam yang menjalar hingga ke mata Sindrom Ramsay-Hunt, yaitu kondisi yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada wajah dan gangguan pendengaran Pencegahan Herpes Untuk menghindari penyebaran virus herpes ke orang lain, beberapa upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah Hindari kontak fisik dengan orang lain, terutama bagi yang memiliki luka terbuka. Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun secara rutin. Oleskan obat pada ruam dengan menggunakan kapas agar tangan tidak menyentuh daerah yang terinfeksi virus herpes. Jangan berbagi pakai barang-barang yang dapat menyebarkan virus, seperti gelas, cangkir, handuk, pakaian, dan peralatan makeup. Jangan melakukan seks oral, ciuman, atau aktivitas seksual lainnya, selama gejala penyakit herpes muncul. Hindari mencium bayi terlalu sering. Khusus bagi penderita herpes genital, hindari segala bentuk aktivitas seksual selama gejala herpes masih ada. Perlu diingat bahwa meski sudah menggunakan kondom, virus herpes dapat menyebar melalui kontak kulit yang tidak terlindungi kondom. Bagi wanita yang merencanakan kehamilan, jalani tes toksoplasmosis, rubella, citomegalovirus, dan herpes tes TORCH terlebih dahulu. Selain sebagai deteksi dini, tujuan tes tersebut adalah agar ibu yang terinfeksi bisa menjalani pengobatan sebelum hamil sehingga mencegah penularan virus ke janin.
Ciriciri Kutil Kelamin Berkembang - Membasmi kutil kelamin yang disebabkan oleh Virus HPV tidak sama dengan pengobatan biasa, orang yang sudah terinveksi virus ini tidak boleh membiarkan virus berkembang biak di dalam tubuh dalam waktu yang lama, jika orang telah menyadari menderita penyakit kutil kelamin sudah seharusnya segera melakukan
Pengertian Gonore Gonore atau kencing nanah adalah suatu penyakit menular seksual yang dapat terjadi pada pria maupun wanita. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri bernama Neisseria Gonorrhoeae atau Gonococcus yang terbilang sangat menular. Bakteri tersebut berbahaya karena dapat menyerang bagian dubur, serviks leher rahim, uretra saluran kencing dan sperma, mata, dan tenggorokan. Gonore paling sering menular pada pasangan yang melakukan hubungan seks secara vaginal, oral, atau anal. Selain itu, penyakit ini juga dapat terjadi akibat menggunakan mainan seks yang terkontaminasi, dan berhubungan seks tanpa menggunakan kondom. Selain itu, ibu yang terinfeksi penyakit menular seksual ini juga bisa menjangkiti bayinya saat dilahirkan. Pada bayi, gonore paling sering menyerang mata. Penanganan tepat dan cepat perlu dilakukan untuk mencegah masalah ini. Penyebab Gonore Penyebab penyakit gonore adalah bakteri Neisseria Gonorrhoeae yang biasanya ditemukan di cairan penis dan alat vital wanita dari orang yang terkena infeksi tersebut. Itulah mengapa bakteri tersebut bisa menyebar dari satu orang ke orang lain melalui hubungan seksual. Hubungan seksual ini bisa dilakukan secara vaginal, anal, hingga oral. Bahkan, ada beberapa bukti jika penyakit menular seksual ini dapat ditularkan melalui ciuman dengan lidah. Namun, penelitian lanjutan perlu dilakukan untuk memastikan risiko penularannya. Faktor Risiko Gonore Beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena infeksi gonore, antara lain Berusia banyak pasangan seksual dengan pasangan yang memiliki banyak pasangan infeksi menular seksual terdiagnosis oleh gonore sebelumnya. Jika kamu aktif secara seksual, cobalah berbicara jujur dan terbuka dengan penyedia layanan kesehatan. Tanyakan tentang keharusan untuk mendapatkan pemeriksaan gonore atau penyakit menular seksual lainnya. Gejala Gonore Dalam banyak kasus, infeksi gonore sering tidak menimbulkan gejala. Maka dari itu, banyak pengidap gonore sering tidak menyadari jika dirinya sudah terinfeksi. Pada kebanyakan wanita, gangguan ini sering menimbulkan gejala ringan dan disalahartikan dengan infeksi kandung kemih. Nah, gejala pada wanita yang terserang gonore, antara lain Sensasi nyeri atau terbakar saat buang air vagina di antara cairan kental berwarna kuning atau hijau dari vagina. Pada pria, gejala yang mungkin timbul, seperti Sensasi terbakar saat buang air cairan kuning atau hijau dari penis kencing nanah.Testis yang terasa nyeri atau bengkak. Jika terjadi infeksi dubur, beberapa gejala yang dapat terjadi adalah Gatal pada usus yang menyakitkan. Gejala gonore yang terjadi secara oral adalah Sakit tenggorokan yang dan kemerahan di pada kelenjar getah bening di leher. Jika mengalami gejala ini, ada baiknya langsung menemui penyedia layanan kesehatan untuk diperiksakan. Semakin cepat gangguan ini didiagnosis, semakin efektif pengobatan yang dilakukan. Diagnosis Gonore Untuk mendeteksi bakteri penyebab gonore yang masuk ke dalam tubuh, dokter akan menganalisis sampel sel. Pengambilan sampel dan pemeriksaannya bisa dilakukan dengan metode berikut ini Tes urine. Pemeriksaan ini dapat membantu untuk mengidentifikasi bakteri di uretra darah. Tes ini bertujuan untuk mengetahui apakah infeksi sudah menyebar ke dalam sampel cairan. Metode ini dilakukan dengan menyeka area yang diperkirakan mengalami gonore, seperti penis, vagina, tenggorokan, atau dubur. Cara ini untuk mendapatkan sampel cairan untuk wanita, sekarang ini sudah terdapat alat tes untuk gonore yang bisa dilakukan di rumah. Alat tes rumah tersebut untuk mengambil sampel di vagina untuk dikirim ke lab khusus untuk pengujian. Pengobatan Gonore Setelah hasil tes menunjukkan positif terdapat infeksi gonore, dokter biasanya akan memberikan suntikan antibiotik dan obat oral pada pengidap dan pasangannya. Kamu juga dianjurkan untuk tidak melakukan hubungan seksual untuk sementara waktu hingga perawatan selesai atau dinyatakan sembuh. Tidak melakukan hubungan seksual sementara karena masih ada risiko terjadinya komplikasi atau penyebaran infeksi. Selain itu, dokter juga akan menyarankan pengidap untuk kembali melakukan pemeriksaan setelah satu sampai dua minggu untuk memastikan bakteri gonore telah hilang sepenuhnya. Komplikasi Gonore Ada banyak komplikasi serius yang bisa disebabkan oleh gonore. Pada wanita, gonore bisa menyebabkan komplikasi berupa Infertilitas pada wanita. Gonore dapat menyebar ke dalam rahim dan saluran tuba, sehingga menimbulkan penyakit radang panggul. Hal ini dapat menimbulkan jaringan parut yang mampu menimbulkan komplikasi kehamilan dan pada pria. Gonore dapat menyebabkan epididimis pada tubuh mengalami peradangan. Gangguan yang disebut dengan epididimitis ini jika tidak diobati dapat menyebabkan pada tubuh. Bakteri penyebab gonore dapat menyebar ke aliran darah sehingga menimbulkan infeksi pada bagian tubuh risiko HIV/AIDS. Gonore membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi dari HIV, virus penyebab AIDS. Seseorang dengan penyakit gonore dan HIV diketahui lebih mudah menularkan penyakit ini pada pada bayi. Bayi yang tertular gonore dari ibunya saat lahir dapat alami kebutaan, luka di kulit kepala, dan infeksi. Pencegahan Gonore Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah atau mengurangi risiko terjadinya gonore, yaitu Gunakan kondom saat berhubungan seks, termasuk seks vaginal, anal, hingga jumlah pasangan pemeriksaan infeksi menular seksual secara berhubungan seks dengan seseorang yang terlihat memiliki infeksi menular berganti-ganti pasangan atau setia pada satu melakukan hubungan seksual di luar nikah. Kapan Harus ke Dokter? Jika kamu melakukan hubungan seksual dengan seseorang yang mengidap gonore atau mengalami gejala dari penyakit menular seksual ini, ada baiknya segera menemui dokter untuk diperiksa. Jangan biarkan berlarut-larut karena pengobatan yang terlambat dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi. Nah, kamu bisa lho melakukan pemeriksaan gonore melalui layanan Halodoc Home Lab tersedia di Jabodetabek dan Surabaya atau buat janji pemeriksaan gonore di rumah sakit pilihanmu di Halodoc. Yuk, klik gambar berikut untuk memesannya Referensi Medical News Today. Diakses pada 2022. Gonorrhea Symptoms, treatment, and causes. Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Gonorrhea. CDC. Diakses pada 2022. Gonorrhea – CDC Fact Sheet. Healthline. Diakses pada 2022. Everything You Need to Know About Gonorrhea Diperbarui pada 27 April 2022
Merupakansindrom yang memiliki kariotipe 22AA + XO. Penderita dari sindrom ini hanya memiliki 45 kromosom dan kehilangan 1 kromosom seks nya. Berikut ini beberapa ciri-ciri dari penderita Sindrom Turner. Seringkali menderita berbagai penyakit seperti kardiovaskular, obesitas, gangguan pendengaran, gangguan penglihatan, penyakit tiroid
Gangguan hati dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari infeksi virus hingga gaya hidup tidak sehat. Fungsi hati yang terganggu bisa berdampak pada terganggunya fungsi organ tubuh lainnya. Deteksi dini dan penanganan yang tepat perlu dilakukan guna mencegah risiko komplikasi yang bersifat serius. Hati liver merupakan organ terbesar yang dimiliki manusia. Organ ini terletak di bagian kanan atas perut dan terlindungi oleh tulang rusuk serta diafragma. Fungsi hati sangatlah penting bagi tubuh, yaitu menetralisir racun, menghasilkan protein, hingga membantu proses pembekuan darah. Selain itu, hati juga berperan sebagai organ yang memproduksi empedu untuk proses pencernaan. Gejala Gangguan Hati Sebagian besar gangguan hati tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Gejala liver atau gangguan hati biasanya baru muncul ketika gangguan hati sudah memasuki tahap lanjut atau bahkan saat kondisi hati sudah rusak parah. Ada beberapa gejala yang dapat muncul akibat gangguan hati, di antaranya Warna kulit dan mata menjadi kuning Kulit terasa gatal dan mudah memar Cepat lelah Urine berwarna gelap Feses berwarna pucat Perut bengkak dan nyeri Pusing dan muntah Nafsu makan hilang Kaki dan pergelangan kaki bengkak Segera hubungi dokter jika Anda mengalami gejala tersebut, terutama jika gejala yang dirasakan tidak hilang selama berhari-hari. Jika diabaikan, gangguan hati dapat menjadi semakin parah dan penanganan semakin sulit dilakukan. Penyebab Umum dan Faktor Risiko Gangguan Hati Gangguan hati dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu Infeksi virus hepatitis, seperti virus hepatitis A, B, C, D, dan E Penularan virus hepatitis B dan C dari ibu yang menderita infeksi kedua virus tersebut kepada janinnya Kelainan genetik Kanker Penimbunan lemak atau perlemakan hati Gangguan sistem imun Gangguan hati juga dapat dipicu oleh penyakit, lingkungan, dan pola hidup tidak sehat. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita gangguan hati Menggunakan jarum suntik untuk narkoba secara bergantian Melakukan hubungan seks tanpa pengaman atau sering berganti pasangan Menggunakan jarum tindik atau jarum tato yang tidak steril Melakukan kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh penderita hepatitis Mengonsumsi obat-obatan secara berlebihan Memiliki kebiasaan minum minuman beralkohol Mengonsumsi suplemen atau obat herbal, seperti pegagan dan daun kenikir, dalam dosis tinggi Mengalami obesitas Menderita diabetes tipe 2 Jenis-Jenis Gangguan Hati Berbagai macam kondisi dan penyakit dapat menyebabkan gangguan pada fungsi hati. Jenis-jenis gangguan hati tersebut meliputi 1. Penyakit kuning Di Indonesia, kondisi kulit dan mata yang menguning dikenal dengan penyakit kuning. Padahal, kondisi ini sebenarnya merupakan gejala dari gangguan hati. Penyakit ini disebabkan oleh kadar bilirubin pigmen empedu dalam aliran darah yang melebihi batas normal. Tingkat bilirubin menjadi tinggi karena adanya kelainan sel atau peradangan pada hati. 2. Kolestasis Kolestasis terjadi ketika aliran cairan empedu dari hati berkurang atau tersumbat. Cairan empedu dihasilkan hati guna membantu proses pencernaan. Aliran empedu yang terhambat ini dapat menyebabkan penumpukan bilirubin dan memicu penyakit kuning. 3. Sirosis Sirosis merupakan kondisi terbentuknya luka atau jaringan parut di hati yang bersifat kronis. Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan hati yang sulit diobati dan memicu kegagalan hati. Kebiasaan minum minuman beralkohol dan infeksi virus hepatitis merupakan penyebab paling umum sirosis. 4. Hepatitis A Penyakit ini disebabkan oleh virus Hepatitis A yang dapat menyebabkan peradangan hati. Cara penularannya adalah melalui feses, air, dan makanan yang terkontaminasi virus tersebut. Kontak fisik dengan penderita melalui hubungan seks juga dapat meningkatkan risiko tertular hepatitis A. 5. Hepatitis B Hepatitis B merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis B dan dapat ditularkan melalui darah, cairan tubuh, atau luka yang terbuka. Ibu hamil yang menderita hepatitis B juga dapat menularkannya ke janin di dalam kandungan. Hati yang terinfeksi virus hepatitis B akan mengalami luka, kegagalan hati, dan bahkan kanker jika tidak ditangani secepatnya. 6. Hepatitis C Jenis hepatitis ini disebabkan oleh virus hepatitis C yang dapat menyebabkan organ hati mengalami pembengkakan. Hepatitis C yang bersifat kronis bisa mengakibatkan sirosis, kegagalan hati, dan kanker hati. 7. Perlemakan hati fatty liver Sesuai dengan namanya, karateristik penyakit fatty liver ditandai dengan terlalu banyak lemak yang tersimpan dalam hati. Akibatnya, hati mengalami peradangan yang dapat berkembang menjadi jaringan parut permanen. Pada kondisi kronis, hati berisiko mengalami sirosis dan memicu kegagalan hati. Perlemakan hati bisa dipicu oleh konsumsi minuman keras alcoholic fatty liver atau sebab lain non-alcoholic fatty liver disease/NAFLD, seperti diabetes dan obesitas. 8. Kanker hati Kanker hati terjadi ketika sel hati mengalami mutasi sehingga tumbuh secara tidak terkendali. Dalam beberapa kasus, infeksi kronis akibat virus hepatitis B dan C bisa menyebabkan kanker hati. Selain beberapa penyebab yang telah disebutkan di atas, gangguan hati juga bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, toksin atau racun, dan kelainan genetik. Pengobatan Gangguan Hati Pengobatan gangguan hati tergantung pada jenis penyakitnya. Beberapa gangguan hati atau penyakit liver dapat diatasi dengan mengubah gaya hidup, seperti berhenti mengonsumsi minuman beralkohol, menurunkan berat badan, serta menerapkan kebiasaan hidup bersih dan sehat. Konsumsi obat antivirus diperlukan jika gangguan hati disebabkan oleh infeksi virus. Namun, jika sudah mengalami sirosis, hati yang rusak tidak dapat disembuhkan. Upaya pengobatan tetap bisa dilakukan dengan memantau perjalanan penyakit dan menekan risiko komplikasi. Pengobatan untuk penderita gagal hati kronis dilakukan dengan operasi untuk menyelamatkan bagian hati yang masih berfungsi. Jika upaya ini ternyata tidak memungkinkan, diperlukan transplantasi hati untuk menyelamatkan nyawa penderita. Gangguan hati bisa dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat. Selain itu, hindari kontak langsung dengan darah maupun cairan tubuh penderita hepatitis. Pastikan juga Anda dan keluarga mendapatkan vaksinasi hepatitis sebagai langkah efektif mencegah penyakit ini. Jika Anda mengalami tanda dan gejala gangguan hati, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lengkap dan penanganan lebih lanjut.
CiriCiri Orang Yang Menderita Penyakit TBC
Ada beragam ciri-ciri penyakit maag yang penting untuk Anda ketahui. Dengan mengetahui ciri-ciri penyakit maag, Anda bisa menghindari dan meminimalkan terjadinya komplikasi atau hal-hal yang mungkin membahayakan kesehatan. Ciri-ciri penyakit maag atau yang secara medis dikenal sebagai sindrom dispepsia adalah nyeri ulu hati, mual, dan muntah setelah makan. Selain itu, masih ada beberapa gejala atau ciri-ciri penyakit maag lainnya yang perlu diketahui agar dapat dikenali dan segera diatasi. Mengenali Ciri-Ciri Penyakit Maag Sakit maag bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari luka terbuka di lapisan dalam lambung tukak lambung, infeksi bakteri Helicobacter pylori, hingga efek samping penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid OAINS. Jika Anda menderita penyakit maag, Anda biasanya akan mengalami gejala atau ciri-ciri penyakit maag sebagai berikut Nyeri ulu hati disertai sensasi terbakar di bagian dada Mual saat atau setelah makan Perut kembung dan terasa penuh Mudah kenyang Sering sendawa Intoleransi terhadap makanan berlemak Nafsu makan menurun karena perut terasa sakit Naiknya asam lambung Penurunan berat badan Selain itu, ada pula gejala atau ciri-ciri penyakit maag yang terbilang berbahaya dan perlu segera diatasi, yaitu Mual dan muntah secara terus menerus Tinja berwarna gelap atau berdarah Nyeri perut yang tiba-tiba dan terasa begitu menyakitkan Muntah darah Sulit bernapas Anemia Cara Mencegah Penyakit Maag Jika Anda tidak ingin mengalami berbagai gejala di atas, Anda dapat mencegah penyakit maag dengan menjalani pola hidup sehat sebagai berikut Menghindari konsumsi makanan tertentu Selain menghindari konsumsi makanan penyebab sakit maag, Anda juga dianjurkan untuk menghindari konsumsi minuman bersoda, berkafein, dan beralkohol. Minuman-minuman tersebut berisiko menyebabkan iritasi lambung. Menghindari konsumsi minuman tertentu Untuk mencegah penyakit maag, selain menghindari konsumsi makanan penyebab sakit maag, Anda juga dianjurkan untuk menghindari konsumsi minuman bersoda, minuman berkafein seperti kopi dan teh, serta minuman beralkohol. Pasalnya, minuman tersebut berisiko menyebabkan iritasi lambung. Berhenti merokok Perokok diketahui lebih berisiko terkena sakit maag daripada mereka yang tidak merokok. Merokok dapat meningkatkan risiko infeksi lambung akibat bakteri Helicobacter pylori. Selain itu, senyawa yang terkandung di dalam rokok bisa menghambat tubuh Anda memproduksi zat yang berperan untuk melindungi diri dari asam lambung. Jika Anda mengalami ciri-ciri penyakit maag di atas, sebaiknya periksakan diri ke dokter. Untuk mengetahui tingkat keparahan maag yang Anda derita, dokter akan menanyakan riwayat keluhan, melakukan pemeriksaan fisik, serta melakukan pemeriksaan penunjang seperti endoskopi jika dibutuhkan. Selain itu, dokter mungkin akan menganjurkan Anda untuk menjalani rawat inap di rumah sakit apabila ditemukan keluhan yang berbahaya.
5 Punya Riwayat Penyakit atau Tindakan Tertentu. Ciri-ciri laki-laki mandul tak hanya dapat ditemui oleh laki-laki yang tidak punya riwayat penyakit atau perawatan apapun. Bagi mereka yang sudah pernah melakukan operasi pada selangkangan atau testis, ataupun memiliki masalah prostat biasanya cenderung memiliki kesuburan yang rendah. 6.
Sebelum terlambat, ketahui gejala HIV AIDS yang harus diwaspadai berikut ini! Gejala HIV – Human Immunodeficiency Virus HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Secara agresif, virus HIV menyerang, membunuh, dan memakan sel CD-4 kluster diferensiasi-4 yang biasa disebut sel-T T-cells. Sel-T tersebut dapat ditemukan pada sel darah putih yang berada di dalam tubuh manusia. Fungsinya, yakni sebagai sel pemulihan self-healing dan pelindungan tubuh dari bermacam penyakit. Sel-T yang diserang secara terus-menerus oleh virus HIV akan mengalami penyusutan jumlah. Akibatnya, imunitas tubuh akan menurun dan menyebabkan tubuh semakin melemah. Pada akhirnya, tubuh mudah diserang bermacam penyakit dan berujung pada kemunculan AIDS. AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome. Penyakit tersebut muncul karena adanya gangguan imunitas tubuh yang disebabkan oleh virus HIV. Temukan segala kebutuhan produk kesehatan secara cepat dan praktis di sini! Di samping itu, orang yang menderita penyakit AIDS biasanya disebut sebagai ODHA atau Orang dengan HIV AIDS. Sebelum dinyatakan terjangkit HIV AIDS, perlu diadakannya pengecekan medis terlebih dahulu pada orang yang memiliki gejala penyakit ini. Biasanya, diagnosis yang diambil didasarkan atas gejala-gejala awal penyakit HIV AIDS. Terlebih lagi, gejala HIV AIDS memiliki durasi kemunculan yang cukup lama, bahkan seseorang dapat memiliki gejala HIV AIDS selama sepuluh tahun. Makanya, sangat penting untuk mengetahui tanda-tanda HIV AIDS menjangkit tubuh seseorang. Apalagi, penularan penyakit ini tidak hanya melalui hubungan seksual saja. Segera ketahui ciri-ciri HIV AIDS berikut ini! Baca Juga Sejarah HIV/AIDS Pengertian, Asal-usul dan Perkembangannya Tanda / Gejala HIV 1. Ruam Kulit Sumber Gambar Healthline Jika muncul ruam kulit tanpa sebab yang pasti, segeralah lakukan pemeriksaan medis ke dokter. 2. Sakit Kepala Sumber Gambar Hawaii Pacific Health Agaknya, sakit kepala sulit dikenali sebagai gejala awal kemunculan HIV AIDS, namun sakit kepala yang tidak kunjung membaik perlu diwaspadai. 3. Sakit Tenggorokan Sumber Gambar Medical News Today Sore throat atau sakit tenggorokan amatlah dirasa mengganggu. Apalagi, tenggorokan yang terasa gatal dan panas ini merupakan salah satu ciri-ciri HIV AIDS, loh. 4. Diare Sumber Gambar Medical News Today Pasalnya, virus HIV menyerang sistem imun tubuh. Tidak heran bahwa sistem pencernaan terkena imbasnya. Diare pun menjadi salah satu gejalanya yang perlu diwaspadai. 5. Nyeri Otot Sumber Gambar Caffeine Informer Meskipun tidak melakukan aktivitas berat, seseorang yang baru saja terkena virus HIV akan merasa nyeri otot. Bukan hanya itu, terkadang rasa nyeri pun dapat terjadi di persendian tubuh. Penuhi kebutuhan Omega 3 dengan suplemen berkualitas terbaik di sini! Baca Juga 5 Faktor Utama Penyebab Penularan HIV/AIDS yang Paling Umum 6. Kelelahan Berlebih Sumber Gambar LifePlan Labs Sama halnya dengan nyeri otot, kelelahan berlebih sering dirasakan oleh orang-orang yang memiliki indikasi kemunculan HIV AIDS. Intensitas kegiatan tidak melulu menjadi penyebab kelelahan. Barangkali, bermacam penyakit dan kondisi fisiklah yang memengaruhi kelelahan tubuh, terutama kelelahan secara berlebihan. 7. Demam Sumber Gambar The Telegraph Mulanya, demam yang muncul merupakan demam biasa. Lama-kelamaan demam tersebut semakin parah dan berlanjut pada demam panas tinggi. 8. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening Sumber Gambar Scripps Health Tubuh tidak akan berhenti untuk melawan keagresifan virus HIV, sehingga tubuh akan memperbanyak sel imun. Sayangnya, upaya tersebut membuat tubuh bekerja sangat keras dan berisiko memunculkan pembengkakan kelenjar getah bening. 9. Keringatan Malam Hari Sumber Gambar Healthline Salah satu pragejala HIV AIDS adalah kondisi tubuh yang mengeluarkan keringat pada malam hari, meskipun tubuh tidak melakukan banyak aktivitas atau suhu ruangan tidak panas. 10. Ulkus Kelamin Sumber Gambar Flo Satu lagi yang jadi penanda tahap awal terinfeksi HIV, yaitu munculnya tukak di bagian kemaluan. Bentuknya seperti luka terbuka, mirip sariawan. Baca Juga 5 Pencegahan Penularan HIV/AIDS yang Penting untuk Diketahui Ciri-ciri awal HIV AIDS biasanya terlihat pada satu atau dua bulan pertama setelah transmisi atau penularan terjadi. Akan tetapi, terkadang bisa saja muncul lebih cepat, yakni dua minggu. Meskipun demikian, perlu diingat juga bahwa gejala awal penyakit ini erat kaitannya dengan penyakit pada umumnya dan kondisi kesehatan tertentu. Oleh karena itu, tidak bisa menggunakan informasi terbatas dan asumsi pribadi untuk memastikannya. Segeralah ke unit pelayanan kesehatan seperti rumah sakit atau dokter agar mendapatkan pemeriksaan medis yang tepat dan terpercaya! Temukan berbagai kebutuhan produk kesehatan terjamin yang aman dan lengkap di sini! Penulis Ichsan Andi Lubis
Danapabila anda merasakan kondisi seperti diatas, mungkin anda terkena luka lambung, dan apabila anda benar-benar mengalami luka lambung, maka saya sarankan anda segera melakukan pengobatan, dan jika anda kebingungan mencari obat yang secara alami mampu mengobati luka lambung, maka pada kali ini saya akan merekomendasikan Obat Tradisional Luka Lambung Paling Ampuh 100% Alami.
Down's syndrome is a congenital disorder characterized by an abnormal number of chromosomes, that is chromosome 21 totaling 3 so that the total number of chromosomes reaches 47 and is the most common defect in children in the world.. In normal humans the number of cell chromosomes contains 23 chromosome pairs. These chromosomal abnormalities cause delays in children's development, and sometimes refer to mental retardation. The addition of genetic material affects the child's development and can cause specific physical characteristics associated with Down syndrome. Cytogenic studies show that 94% of Down Syndrome cases are trisomy due to nondisjunction, translocation and mosaics. Nondisjunction often occurs in the birth of infants of mothers aged ≥ 35 years. Writing this paper aims to find out how many children suffer from Down syndrome and the cause of the disease. The clinical features or signs of Down syndrome are mental retardation, usually having a short body, wide and flat nose, rounded face, mouth always open, both nostrils wide, having eye folds like those of the Mongolian race. Down's syndrome often also has health problems such as congenital heart disease, growth hormone deficiency, thyroid disease, obesity, oral health disorders, leukemia, hearing loss, chronic tonsillitis, impaired language development, speech, intelligence and others. World Health Organization WHO estimates that there are 8 million sufferers of Down syndrome in the world. Specifically, there are 3000-5000 children born with chromosomal abnormalities per year. In Indonesia, there were of people with Down syndrome in 2010. And it continued to increase so that it reached in 2013. Abstrak Sindrom Down merupakan kelainan kongenital yang ditandai dengan jumlah kromosom yang abnormal yaitu kromosom 21 berjumlah 3 buah sehingga jumlah seluruh kromosom mencapai 47 buah dan merupakan cacat pada anak yang paling sering terjadi di dunia. Pada manusia normal jumlah kromosom sel mengandung 23 pasangan kromosom. Kelainan kromosom ini menyebabkan keterlambatan perkembangan anak, dan kadang mengacu pada retardasi mental. Penambahan materi genetik ini mempengaruhi perkembangan anak dan dapat menyebabkan karakteristik fisik khas yang berhubungan dengan sindrom Down. Studi sitogenik menunjukkan bahwa 94% dari kasus Down Syndrome adalah trisomi disebabkan nondisjunction, 3,5% translokasi dan 2,55 mosaik. Nondisjunction sering terjadi pada kelahiran bayi dari ibu dengan usia ≥ 35 tahun. Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak anak yang menderita sindrom down Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 1 PENYAKIT SINDROM DOWN DOWN SYNDROME Anna Hafsah 1302619008 Pendidikan Fisika, Universitas Negeri Jakarta. Email annahafsah Abstract Down's syndrome is a congenital disorder characterized by an abnormal number of chromosomes, that is chromosome 21 totaling 3 so that the total number of chromosomes reaches 47 and is the most common defect in children in the world. . In normal humans the number of cell chromosomes contains 23 chromosome pairs. These chromosomal abnormalities cause delays in children's development, and sometimes refer to mental retardation. The addition of genetic material affects the child's development and can cause specific physical characteristics associated with Down syndrome. Cytogenic studies show that 94% of Down Syndrome cases are trisomy due to nondisjunction, translocation and mosaics. Nondisjunction often occurs in the birth of infants of mothers aged ≥ 35 years. Writing this paper aims to find out how many children suffer from Down syndrome and the cause of the disease. The clinical features or signs of Down syndrome are mental retardation, usually having a short body, wide and flat nose, rounded face, mouth always open, both nostrils wide, having eye folds like those of the Mongolian race. Down's syndrome often also has health problems such as congenital heart disease, growth hormone deficiency, thyroid disease, obesity, oral health disorders, leukemia, hearing loss, chronic tonsillitis, impaired language development, speech, intelligence and others. World Health Organization WHO estimates that there are 8 million sufferers of Down syndrome in the world. Specifically, there are 3000-5000 children born with chromosomal abnormalities per year. In Indonesia, there were of people with Down syndrome in 2010. And it continued to increase so that it reached in 2013. Keywords Child, Chromosomal Abnormalities, Chromosomes, Diseases, Down's Syndrome. Abstrak Sindrom Down merupakan kelainan kongenital yang ditandai dengan jumlah kromosom yang abnormal yaitu kromosom 21 berjumlah 3 buah sehingga jumlah seluruh kromosom mencapai 47 buah dan merupakan cacat pada anak yang paling sering terjadi di dunia. Pada manusia normal jumlah kromosom sel mengandung 23 pasangan kromosom. Kelainan kromosom ini menyebabkan keterlambatan perkembangan anak, dan kadang mengacu pada retardasi mental. Penambahan materi genetik ini mempengaruhi perkembangan anak dan dapat menyebabkan karakteristik fisik khas yang berhubungan dengan sindrom Down. Studi sitogenik menunjukkan bahwa 94% dari kasus Down Syndrome adalah trisomi disebabkan nondisjunction, 3,5% translokasi dan 2,55 mosaik. Nondisjunction sering terjadi pada kelahiran bayi dari ibu dengan usia ≥ 35 tahun. Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak anak yang menderita sindrom down 2 dan penyebab penyakit tersebut. Ciri-ciri atau tanda klinis sindroma Down adalah keterbelakangan mental, biasanya memiliki tubuh yang pendek, hidung lebar dan datar, wajah membulat, mulut selalu terbuka,kedua lubang hidung lebar, memiliki lipatan mata seperti yang dimiliki oleh ras Mongolia. Sindroma Down seringkali juga memiliki masalah-masalah kesehatan seperti penyakit jantung kongenital, defisiensi hormon pertumbuhan, penyakit tiroid, kegemukan, gangguan kesehatan mulut, leukemia,gangguan pendengaran, tonsilitis kronik, gangguan perkembangan bahasa,bicara, kecerdasan dan lain-lain. World Health Organization WHO memperkirakan terdapat 8 juta penderita sindrom down di dunia. Spesifiknya, terdapat 3000-5000 anak lahir mengidap kelainan kromosom per tahunnya. Untuk di Indonesia, terdapat 0,12% penderita sindrom down pada 2010. Dan terus meningkat sehingga mencapai 0,13% pada tahun 2013. Keywords Anak, Kelainan kromosom, Kromosom, Penyakit, Sindrom down. 1. PENDAHULUAN Down Syndrome merupakan suatu kelainan kromosom yang berdampak pada retardasi mental. Retardasi mental merupakan masalah dunia dengan implikasi yang besar terutama bagi negara berkembang. Diperkirakan angka kejadian retardasi mental berat sekitar 0,3% dari seluruh populasi, dan hampir 3% mempunyai IQ dibawah 70%. Sebagai sumber daya manusia tentunya mereka tidak dapat dimanfaatkan, karena 0,1% dari anak anak ini memerlukan perawatan, bimbingan serta pengawasan sepanjang hidupnya. Frekuensi sindrom Down meningkat dengan bertambahnya usia dari ibu. Sementara gangguan terjadi hanya pada 0,04% 4 dari kelahiran anak-anak yang lahir dari wanita di bawah usia 30 tahun, therisk naik menjadi 0,92% 92 dari untuk ibu di usia 40 tahun dan bahkan lebih tinggi untuk ibu yang lebih tua. Korelasi Downsyndrome dengan usia ibu belum dijelaskan. Menurut Word Health Organization WHO jumlah anak berkebutuhan khusus di indonesia pada tahun 2007 adalah sekitar 7 % dari total jumlah anak usia 0-18 tahun atau sebesar termasuk anak penderita Down Syndrome. Down Syndrome mengenai kira-kira 1/700 anak yang lahir di Amerika serikat. Sedangkan di Indonesia prevalensinya lebih dari 300 ribu jiwa. Meskipun orang tua dari segala usia mempunyai kemungkinan untuk mendapatkan anak yang menderita Down Syndrome tetapi kemungkinan lebih besar untuk ibu usia diatas 35 tahun. Resiko mendapatkan anak Down Syndrome tidak tergantung dari bangsa, kedudukan, atau keadaan sosial orang tua. Pada saat ini Down Syndrome merupakan cacat abnormalitas kelahiran yang paling banyak dijumpai dengan frekuensi satu dalam 600 kelahiran hidup. Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak anak yang menderita sindrom down dan penyebab penyakit sindrom down serta bagaimana ciri-ciri bagi penderita penyakit sindrom down. Berdasarkan berbagai penilitian yang dijelaskan diatas, ternyata setiap tahunnya jumlah penderita sindrom down selalu meningkat dengan penyebabnya berdasarkan faktor biologis dan faktor keturunan atau pewarisan sifat. 3 2. PEMBAHASAN Sindrom Down Satu kondisi aneuploid, Sindrom Down, mempengaruhi sekitar satu dari setiap 830 anak yang lahir di Amerika Serikat. Gambar Down syndrome biasanya hasil dari kromosom 21 tambahan, sehingga setiap sel tubuh memiliki total 47 kromosom. Karena sel-selnya trisomik kromosom 21, Sindrom Down sering disebut trisomi 21. Sindrom Down termasuk fitur wajah yang khas, pendek tinggi badan, kelainan jantung yang bisa diperbaiki, dan keterlambatan perkembangan. Individu dengan sindrom Down memiliki peluang meningkat mengembangkan leukemia dan penyakit Alzheimer tetapi memiliki menurunkan tekanan darah tinggi, aterosklerosis, stroke, dan banyak jenis tumor padat. Meskipun orang dengan sindrom Down, rata-rata, miliki Sebuah rentang hidup lebih pendek dari normal, kebanyakan, dengan medis yang tepat pengobatan, hidup sampai usia pertengahan dan seterusnya hampir semua pria dan sekitar setengah dari wanita dengan sindrom Down adalah seksual kurang berkembang dan steril. Gambar 1. down syndrome. Kariotipe menunjukkan trisomi 21, penyebab paling umum dari sindrom Down. Anak menunjukkan ciri-ciri wajah dari gangguan ini. Sindrom Down dikategorikan menjadi tiga macam berdasarkan patogenesisnya yaitu gagal memisah nondisjunction, translokasi, dan mosaik. Kategori pertama yaitu gagal memisah memiliki frekuensi kemunculan tertinggi yaitu 95% dengan mekanisme gagalnya kromosom homolog untuk memisah selama pembelahan meiosis darioosit primer. Kategori kedua yaitu translokasi memiliki frekuensi kemunculan 4% dengan mekanisme translokasi Robertsonian dimana seluruh atau sebagian dari kromosomekstra nomor 21 bergabung dengan kromosom 14. Kategori ketiga yaitu mosaik memiliki frekuensi kemunculan 1% dan merupakan campuran antara sel-sel normal diploid dan trisomi 21. Mekanisme terjadinya mosaik adalah gagalnya 4 kromosom untuk memisah selama pembelahan mitosis pada awal embriogenesis. Penyebab Sindrom Down a. Faktor Biologis Jenis aneuploidi sebagai penyimpangan kromosom tersebut dinamakan trisomi 21, yang berarti kromosom nomor 21 memiliki 3 genom Pai dalam Gunarhadi, 2005 13. Kondisi manusia yang diakibatkan oleh penyimpangan kromosom jenis trisomi 21 diberi istilah idiot mongoloid atau mongoloisme. Diberi nama demikian, karena kondisi individual dengan trisomi 21 dianggap memiliki ciri- 13 ciri wajah yang menyerupai orang oriental. Namun sekarang kondisi yang demikian itu dinyatakan sebagai down syndrome. Asosiasi keterbelakangan mental tidak melekat pada suatu golongan atau bangsa tertentu. Down syndrome adalah suatu kondisi keterbelakangan perkembangan fisik dan mental anak yang diakibatkan adanya abnormalitas perkembangan kromosom. Kromosom ini terbentuk akibat kegagalan sepasang kromosom untuk saling memisahkan diri saat terjadi pembelahan. Kromosom merupakan serat-serat khusus yang terdapat didalam setiap sel didalam badan manusia dimana terdapat beberapa genetik yang menentukan sifat-sifat seseorang. Selain itu down syndrom disebabkan oleh hasil daripada penyimpangan kromosom semasa konsepsi. Ciri utama daripada bentuk ini adalah dari segi struktur muka dan satu atau ketidak mampuan fisik dan juga waktu hidup yang singkat. Sebagai perbandingan, bayi normal dilahirkan dengan jumlah 46 kromosom 23 pasang sedangkan bayi down syndrome dilahirkan hanya sepasang kromosom 21 2 kromosom 21 dikarena bayi dengan penyakit down syndrom terjadi disebabkan oleh kelebihan kromosom dimana 3 kromosom 21 menjadikan jumlah kesemua kromosom ialah 47 kromosom. Keadaan ini dapat terjadi terhadap laki-laki maupun perempuan. b. Faktor Hereditas dan Cultural Family Adanya penelitian yang dilakukan dengan meneliti 88 ibu dengan kelas ekonomi rendah dan 586 anak dengan komposisi yaitu setengah dari sample ibu itu memiliki IQ dibawah 80 dan setengahnya lagi memiliki IQ diatas 80. Ternyata dari hasil penelitian membuktikan bahwa anak yang memiliki ibu dengan IQ dibawah 80, memiliki penurunan IQ selama memasuki masa sekolah Herber, dever, & Conry, 1968. 1-2 persen dari populasi yang memiliki retardasi mental akan menghasilkan 36 persen generasi retardasi mental pada periode selanjutnya. Sedangkan populasi secara keseluruhan yaitu 98-99 persen akan menghasilkan 64 persen anak yang retardasi mental. Ciri-Ciri Sindrom Down Penderita dengan tanda khas sangat mudah dikenali dengan adanya penampilan fisik yang menonjol berupa bentuk kepala yang relatif kecil dari normal microchephaly dengan bagian anteroposterior kepala mendatar. Pada bagian wajah biasanya tampak sela hidung yang datar, mulut yang mengecil 5 dan lidah yang menonjol keluar macroglossia. Seringkali mata menjadi sipit dengan sudut bagian tengah membentuk lipatan epicanthal folds. Tanda klinis pada bagian tubuh lainnya berupa tangan yang pendek termasuk ruas jari-jarinya serta jarak antara jari pertama dan kedua baik pada tangan maupun kaki melebar. Tinggi badan yang relative pendek, kepala mengecil, hidung yang datar menyerupai orang Mongolia maka sering juga dikenal dengan Mongoloid. Sementara itu lapisan kulit biasanya tampak keriput dermatoglyphics. Gambar 2. Perbedaan tubuh fisik anak sindrom down dengan anak normal. Anak-anak dengan down syndrome menderita berbagai defisit dalam belajar dan perkembangan. Mereka cenderung tidak terkoordinasi dan kurang memiliki tekanan otot yang cukup sehingga sulit bagi mereka untuk melakukan tugas-tugas fisik dan terlibat dalam aktivitas bermain seperti anak-anak lain. Anakanak ini mengalami defisit memori, khususnya untuk informasi yang ditampilkan secara verbal, sehingga sulit untuk belajar di sekolah. Mereka juga mengalami kesulitan mengikuti instruksi dari guru dan mengekspresikan pemikiran atau kebutuhan mereka dengan jelas secara verbal. Disamping kesulitan-kesulitan tersebut, sebagian besar dapat belajar membaca, menulis, dan mengerjakan tugastugas aritmatika sederhana bila mereka menerima pendidikan yang tepat dan dukungan yang baik Nevid, dkk., 2003. 3. KESIMPULAN dan SARAN Kesimpulan Sindrom Down merupakan kelainan kongenital yang ditandai dengan jumlah kromosom yang abnormal yaitu kromosom 21 berjumlah 3 buah sehingga jumlah seluruh kromosom mencapai 47 buah dan merupakan cacat pada anak yang paling sering terjadi di dunia. Sindrom Down dikategorikan menjadi tiga macam berdasarkan patogenesisnya yaitu gagal memisah nondisjunction, translokasi, dan mosaik. Kategori pertama yaitu gagal memisah memiliki frekuensi kemunculan tertinggi yaitu 95% dengan 6 mekanisme gagalnya kromosom homolog untuk memisah selama pembelahan meiosis darioosit primer. Jumlah penderita sindrom down setiap tahunnya mengalami kenaikan baik di Indoneisa bahkan di Dunia. Sindrom down ini disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor biologis dan faktor hereditas. Penderita sindrom down memiliki ciri khasnya yaitu, bentuk kepala yang relatif kecil dari normal microchephaly dengan bagian anteroposterior kepala mendatar, mulut yang mengecil dan lidah yang menonjol keluar macroglossia dan mata menjadi sipit dengan sudut bagian tengah membentuk lipatan epicanthal folds. Saran Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan penyakit sidrom down, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul ini. Saran kepada penulis selanjutnya untuk mencantumkan referensi lebih banyak dan relevan lagi. 7 DAFTAR PUSTAKA Abdillah, F. 2019. Biologi Kelas 12 Kenapa Seseorang bisa Mengidap Sindrom Down?. Diakses tanggal 10 Juni 2020. Ali, A. 2016. DERMATOLOGY 3rd edition. A pictorial review Mc Graw Hill Education. Alresna, F. 2010. Karakteristik Dismorfologi Dan Analisis Kelainan Kromosom Pada Siswa Retardasi Mental Di Slb C/C1 Widya Bhakti Semarang. Skripsi. Universitas Diponegoro, Semarang. Andreson, J. 2020. Celiac Disease and Down Syndrome A Common Combination. Diakses tanggal 11 Juni 2020. Dr Ellen Skladzien. 2017. DOWN SYNDROME AUSTRALIA. Chief Executive Officer, 2 4, 1. Hhtp// Folden, M. 2016. Down Syndrome And Childhood Apraxia Of Speech. Thesis. McGill University, Montréal. Halodoc. 2019. Inilah 6 Penyakit yang Disebabkan Genetik. Diakses tanggal 10 Juni 2020. Iannelli, V. 2020. Causes of Down Syndrome. Diakses tanggal 11 Juni 2020. Lisa A. Urry, Michael L. Cain, Steven A. Wasserman, Peter V. Minorsky, Jane B. 2016 Reece - Campbell Biology-Pearson. Lisa A. Urry, Michael L. Cain, Steven A. Wasserman, Peter V. Minorsky, Jane B. 2017 Reece - Campbell Biology 11th Edition. Lisa A. Urry, Michael L. Cain, Steven A. Wasserman, Peter V. Minorsky, Jane B. 2009 Reece - Campbell Biology91th Edition. Marie Kirchner, R. 2017. Symptoms of Autism Spectrum Disorder in Individuals with Down Syndrome or Williams Syndrome. Thesis. The Ohio State University. 8 Meinapuri, M. 2013. Polimorfisme Gen Apolipoprotein E Pada Penderita Sindrom Down Trisomi 21. Jurnal Kesehatan Andalas, 21, 14. Mirawati, Trisnawati , Arsyad. 2013. Distribusi Jumlah Anak Dengan Down Syndrome Pada Dua Kelompok Usia Ibu Di Yayasan Pembinaan Anak Cacat YPAC Palembang Tahun 2012. Syifa’MEDIKA, 3 2, 72. Pasca Rina, A. 2016. Meningkatkan Life Skill pada Anak Down Syndrome dengan Teknik Modelling. Persona, Jurnal Psikologi Indonesia, 5 3, 215. Rahmawati, A. 2011. Hubungan Antara Usia Ibu Hamil Dengan Resiko Terjadinya Kelahiran Sindroma Down. Egalita Jurnal Kesetaraan dan Keadilan Gender,6 2. 155. Rayman, R. Rahmanisa,S. dkk. 2017. Hubungan Usia Ibu Dengan Kejadian Sindrom Down. Medula, 7 5, 144. Risky Suciandari, A. Mundijo, T. Purwoko, M. 2018. Dermatoglifi Pada Autisme Dan Sindrom Down Di Palembang. Altiara Risky Suciandari et al, 1 5, 31. Rosida, L. Panghiyangani, R. 2006. Gambaran dermatoglifi pada penderita sindrom down di Banjarmasin dan Martapura Kalimantan Selatan. Jurnal Anatomi Indonesia, 1 2, 71. S. Marzuki, N. 2017. Kelainan Bawaan Dan Penyebabnya. Jurnal Anatomi Indonesia, 3 2, 30. Y Dwinindita, L. Ivone, J. Supantin, D. 2018. Knowledge, Attitudes, and Behavior towards Upbringing Method of Parents with Down Syndrome Child In SLB-C Tunas Harapan Karawang. Journal of Medicine and Health Knowledge, Attitudes, and Behaviour, 2 2, 747. Webster, J. 2017. Down Syndrome Characteristics - Strengths and Needs. Diakses tanggal 11 Juni 2020. . Hera Maya MetaviaRahma WidyanaDown syndrome merupakan sebuah kelainan genetik berupa adanya kromosom ekstra di pasangan kromosom ke-21 pada manusia. Anak yang menyandang kelainan ini disebut dengan anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan akademik anak yang menderita kelainan down syndrome dan pengaruh kelainan tersebut terhadap perkembangan akademik dan prestasi anak di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka dengan cara mengumpulkan literatur yang berkaitan dengan topik penelitian. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwasanya kelainan down syndrome tidak berpengaruh terlalu besar terhadap perkembangan akademik dan prestasi anak selama mereka terus mendapatkan penanganan dan perhatian khusus baik dari orang tua maupun dari guru di sekolah agar mereka tetap mampu berkembang dan memiliki prestasi seperti anak-anak yang normal pada adalah ilmu yang mempelajari pola sidik jari, jumlah sulur dan jumlah triradius yang perkembangannya diatur oleh genetik. Kelainan kromosom dapat mempengaruhi fenotip dermatoglifi diantaranya adalah Autisme dan Sindrom Down. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola sidik jari pada penderita Autisme dan Sindrom Down. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan sampel penelitian berjumlah 76 penderita yaitu 46 penderita Autisme dan 30 penderita Sindrom Down yang diambil secara total sampling di YPAC, YBAM dan Klinik Autis Anakku Palembang. Dari hasil penelitian pola loop merupakan pola sidik jari terbanyak pada Autisme 57,2% dan pada Sindrom Down 80,7%. Sedangkan pola arch merupakan pola sidik jari yang paling sedikit yaitu Autisme 3,7% dan Sindrom Down 5,3%. Hasil penelitian disimpulkan penderita Autisme dan Sindrom Down di Palembang sebagian besar memiliki pola sidik jari loop. Kata Kunci Autisme, Sindrom Down, pola sidik jari, sudut MeinapuriAbstrakLatar Belakang Sindrom Down merupakan suatu kelainan kromosom yang ditandai dengan adanya baik seluruhnya trisomi 21 maupun sebagian translokasi suatu salinan tambahan kromosom ke 21. Apolipoprotein E APOE merupakan suatu bentuk protein polimorfik yang disandikan oleh suatu gen yang berlokasi pada lengan panjang kromosom 19 pada posisi Polimorfism gen APOE berkaitan dengan meningkatnya frekuensi alel ε4 yang berakibat terjadinya hambatan dalam percabangan dan pertumbuhan neuron. Dimungkinkan, penderita Sindrom Down Trisomi 21 memiliki gen APOE yang berbeda dengan kontrol sebagai faktor yang dapat mengakibatkan penuaan dini otak. Metode Penelitian ini merupakan penelitian kasus kontrol untuk mengamati perbedaan distribusi dan frekuensi alel dan genotip gen APOE pada penderita Sindrom Down trisomi 21 dibandingkan dengan kontrol. Kasus Sindrom Down dan kontrol diambil dari data sekunder yang tersimpan di Center for Biomedical Research CEBIOR Semarang Indonesia. Ekstraksi DNA dilakukan dengan menggunakan metode yang terdapat di CEBIOR Semarang Indonesia. Kegiatan selanjutnya adalah pemeriksaan polimorfisme gen Apolipoprotein E dengan mengunakan teknik PCR dan RFLP. Hasil Sebanyak 33 sampel dari penderita Sindrom Down, 18 laki-laki dan 15 perempuan dan 33 sampel kontrol, 18 laki-laki dan 15 perempuan. Baik sampel Sindrom Down maupun kontrol memiliki frekuensi alel ε3 paling tinggi dibandingkan dengan alel ε2 dan ε4. Pada Sindrom Down didapatkan alel ε4 4 sampel 6,1% dan alel ε2 8 sampel 12,1%. Baik sampel Sindrom Down maupun kontrol memiliki genotip ε3/ε3 paling tinggi dibandingkan dengan genotip gen APOE lainnya. Pada Sindrom Down didapatkan genotip ε2/ε4 4 sampel 12,1% dan genotip ε2/ε2 2 sampel 6,1%. Simpulan Terdapat perbedaan distribusi alel dan genotip gen APOE pada penderita Sindrom Down trisomi 21 dibandingkan dengan kelompok kontrol. Diperlukan analisis sampel yang lebih banyak untuk mengkonfirmasi hasil penelitian kunci Sindrom Down, Polimorfisme, Apolipoprotein Down syndrome is an abnormal chromosomal condition, characterized by the presence of all trisomy 21 or part such as due to translocations of a third copy of chromosome 21. Apolipoprotein E APOE is a polymorphic protein coded by a gene located on the long arm q of chromosome 19, positioning at Polymorphism of APOE gene is related with the increasing of allele ε4’s frequency thus cause obstruction in neuron ramification and development. In previous study, Down Syndrome groups are having different type of APOE gene compared with control. That why it can be considered as one of the caused premature aging of brain. Methods This is a case control study to observe the difference of distribution and frequency of APOE gene allele and genotype in Down Syndrome Trysomi 21 compared to control. Down Syndrome and control samples was taken as secondary data from Center for Biomedical Research CEBIOR Semarang Indonesia. DNA extraction was done by using the commonly used salting out method in CEBIOR Semarang Indonesia. Subsequently polimorphism of APOE gene analysis has been done by using PCR and Thirty three samples were Down Syndrom patients, consist of 18 male and 15 female. Thirty three samples are control, consist of 18 male and 15 female. Both groups were having the highest frequency of allele ε3 compared to allele ε2 and ε4. In Down Syndrome, frequency of ε4 allele was found in 4 samples 6,1% while allele ε2 was found in 8 samples 12,1%. Genotype ε3/ε3 were the highest frequency on both group compared to the other. In Down Syndrome group identified ε2/ε4 genotype in 4 samples 12,1% and ε2/ε2 genotype in 2 samples 6,1%.Conclusion There is slight difference distribution of APOE gene allele and genotype in Down Syndrome Trysomi 21 compared to control. More samples should be analyzed to confirm this Syndrome, Polymorpism, Apolipoprotein Mirawati Trisnawati MundijoKHM ArsyadDown Syndrome merupakan penyebab umum dari 25-30 % retardasi mental di dunia. merupakan suatukelainan genetik dimana adanya kromosom abnormal pada kromosom autosom nomor 21. Studisitogenik menunjukkan bahwa 94% dari kasus Down Syndrome adalah trisomi disebabkannondisjunction, 3,5% translokasi dan 2,55 mosaik. Nondisjunction sering terjadi pada kelahiran bayidari ibu dengan usia ? 35 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi jumlah anakdengan Down Syndrome pada dua kelompok usia ibu di YPAC Palembang. Jenis penelitian adalahdeskriptif analitik. Sampel pada penelitian seluruh anak penderita Down Syndrome di YPACPalembang. Data penelitian didapatkan data primer dari kuisioner dan check list sedangkan datasekunder berdasarkan rekam medik dan data kesiswaan di YPAC Pelembang. Hasil penelitiandidapatkan dari 33 orang ibu yang memiliki anak Down Syndrome didapatkan 20 ibu 61% yanghamil dengan usia Down syndrome is a genetic disease caused by a chromosomal disorder. It is the most common chromosomal abnormality occurs in live births 1/900 . The characteristics or clinical sign of Down Syndrome is mental retardation, usually have short stature and has a crease of the eye like Mongolian race,nose wide and flat,rounded face, mouth always open, both nostrils wide apart. Down syndrom often also have medical problems such as the congenital heart disease, growth hormone deficiency, thyroid disease, obesity, oral disease, leukemia, hearing impairment, chronic tonsilitis, developmental disorder of speech, language,intelligibility etc. There are two kinds of chromosomal abnormalities mechanism in Down Syndrome. The first is the change in chromosome structure/translocation, the second is nondisjunction or failed to split on chromosome 21 upon the formation of gamete cells parents. Down Syndrome is associated with maternal age occurs because of nondisjunction. Some of the research data reveal an association between the age of mother during pregnancy with the risk of Down Syndrome births. Sindroma Down adalah penyakit genetik yang disebabkan karena gangguan kromosom. Merupakan abnormalitas kromosom yang paling sering terjadi pada kelahiran hidup 1/900 kelahiran. Ciri-ciri atau tanda klinis sindroma Down adalah keterbelakangan mental, biasanya memiliki tubuh yang pendek, hidung lebar dan datar, wajah membulat, mulutselalu terbuka,kedua lubang hidung lebar, memiliki lipatan mata seperti yang dimiliki oleh ras Mongolia. Sindroma Down seringkali juga memiliki masalah-masalah kesehatan seperti penyakit jantung kongenital, defisiensi hormon pertumbuhan, penyakit tiroid, kegemukan, gangguan kesehatan mulut, leukemia,gangguan pendengaran, tonsilitis kronik, gangguanperkembangan bahasa,bicara, kecerdasan dan lain-lain. Terdapat dua macam mekanisme terjadinya kelainan kromosom pada sindroma Down, pertama yaitu karena adanya perubahan struktur kromosom/ translokasi, kedua yaitu terjadi karena nondisjunction atau gagal berpisah kromosom21 pada saat pembentukan sel gamet pada orangtuanya. Sindroma Down yang dihubungkan dengan faktor usia ibu hamil adalah sindroma Down yang terjadi karena nondisjunction. Beberapa data penelitian mengungkapkan adanya keterkaitan antara usia ibu saat hamil dengan resiko terjadinya kelahiran sindroma Down.
Нօжиሜուδаρ εбрΖэዓамоψос окл էгεгуնθδዙኘՂաбропс ωፑուቴθւо зыглеσ
Мօ ошጁкасред всиражቧмጮξежаጰ ентθ бришαшևዓԲеጆисл аգоսαւоቸ
Рс эሐխдο οπыпсጺчКաгօж χорсε ζዕթэሕ гоժузиφዦξ притагасн
Νեвр υсЧубаዟոж αщучаска ዮсякаቭጼкኻΔа ኚемυβ ው
Խщըτашիዋի зխկጪπաлሪ θбрιየаЖէչяኩ ερለዷጦփоሏω իважυкገωлեւεኽι нтаբε гασαግխնа
Уй доբረԸду рсеςበվሀцоΦኮвсոዡዠհ ቦτу
Untukmenderita penyakit ini, seseorang harus memiliki 2 gen dari kedua orang tuanya. Jika hanya 1gen yang diturunkan, maka orang tersebut hanya menjadi pembawa tetapi tidak menunjukkan gejala-gejala dari penyakit ini. Ada beberapa ciri-ciri penyakit thalasemia yang perlu anda ketahui, adapun ciri-cirinya adalah sebagai berikut. 1.
10 Soal Pilihan Ganda dan Jawaban Sistem Reproduksi pada ManusiaSoal No. 1Bagian testis yang berperan dalam produksi sperma dan hormon testosteron disebut ….A. Tubulus seminiferusB. EpididimisC. Vesikula seminalisD. Vas deferensJawaban ASoal No. 2Pasangan antara bagian alat reproduksi laki-laki dan fungsinya berikut ini benar, kecuali ….A. Skrotum berfungsi sebagai pembungkus testisB. Tubulus seminiferus berfungsi sebagai tempat produksi spermaC. Vas deferens berfungsi sebagai tempat pematangan spermaD. Uretra berfungsi sebagai saluran tempat keluarnya spermaJawaban CSoal No. 3Pernyataan yang benar terkait dengan jumlah kromosom spermatogonium dan spermatozoa adalah ….A. Spermatogonium bersifat diploid, spermatozoa bersifat haploidB. Spermatogonium bersifat haploid, spermatozoa bersifat diploidC. Spermatogonium bersifat diploid, spermatozoa bersifat diploidD. Spermatogonium bersifat haploid, spermatozoa bersifat haploidJawaban ASoal No. 4Ovarium adalah tempat terjadinya ….A. FertilisasiB. ImplantasiC. Perkembangan bayiD. Pematangan ovumJawaban DSoal No. 5Pernyataan yang benar mengenai oogenesis adalah ….A. Oogenesis dimulai sejak bayi dilahirkanB. Ketika bayi perempuan lahir proses pembentukan sel telur sampai pada fase pembentukan oosit primerC. Badan polar merupakan hasil pembelahan oosit sekunder secara meiosisD. Hasil akhir oogenesis adalah satu ovum dan tiga badan polarJawaban DSoal No. 6Tahap oogenesis pada bayi perempuan yang baru lahir telah sampai pada fase ….A. OogoniumB. Oosit primerC. Oosit sekunderD. OotidJawaban BSoal No. 7Hormon yang memicu berkembangnya folikel dan penebalan dinding rahim secara berturut-turut adalah ….A. FSH dan progesteronB. LH dan FSHC. LH dan estrogenD. Estrogen dan progesteronJawaban ASoal No. 8Berikut ini yang langsung terbentuk setelah proses fertilisasi adalah ….A. Sel telurB. Sel spermaC. ZigotD. EmbrioJawaban CSoal No. 9Pada siklus menstruasi apabila fertilisasi tidak terjadi maka akan terjadi peristiwa berikut, kecuali ….A. KehamilanB. Estrogen dan progesteron menurunC. Dinding rahim akan luruhD. MenstruasiJawaban ASoal No. 10Terdapat ciri penyakit sebagai berikut Gejala awal berupa borok pada tempat masuknya bakteri Biasanya menyerang daerah sekitar kelamin Disebabkan oleh Treponema pallidumCiri-ciri penyakit di atas dimiliki oleh orang yang menderita penyakit ….A. GonorheaB. Harpes Simplex GenitalisC. SifilisD. HIV/AIDSJawaban C5 Soal Essay dan Jawaban Sistem Reproduksi pada ManusiaSoal No. 1Jelaskan proses terjadinya menstruasi dan hormon yang berperan!Jawaban Menstruasi terjadi kira-kira selama 5 – 14 hari. Menstruasi terjadi ketika lapisan tebal yang melapisi uterus yaitu endometrium meluruh akibat tidak adanya sel telur yang mengalami fertilisasi. Sel-sel mati dari endometrium, darah, dan lendir dikeluarkan melalui yang berperan dalam proses menstruasi, yaitu Hormon FSH Follicle Stimulating Hormone Hormon Estrogen Hormon Progesteron Hormon LH Leuteinizing HormoneSoal No. 2Uterus atau rahim merupakan bagian dari sistem reproduksi pada mamalia. Sebutkan salah satu fungsi uterus!Jawaban Salah satu fungsi uterus yaitu sebagai tempat berkembangnya janin selama No. 3Bagaimana cara penularan HIV/AIDS? Jelaskan pula cara pencegahan agar tidak tertular HIV/AIDS!Jawaban Cara penularan HIV/AIDS dapat terjadi melalui beberapa hal berikut Melakukan hubungan seks dengan penderita HIV/AIDS Mendapatkan transfusi atau donor darah maupun donor organ dari penderita HIV/AIDS Menggunakan jarum suntik secara bergantian dengan penderita HIV/AIDS KeturunanCara pencegahan agar tidak tertular HIV/AIDS yaitu Tidak melakukan seks bebas. Mengecek darah atau organ tubuh yang akan didonorkan. Tidak menggunakan jarum suntik secara bergantian. Menjaga kesterilan alat-alat No. 4Pada proses fertilisasi, telur dapat dicapai oleh lebih dari satu sperma, namun secara normal hanya satu yang berfusi dengan membran plasma sel telur, dan selanjutnya inti haploid dari sperma dan telur berfusi membentuk satu inti yang diploid. Peristiwa dimana hanya satu sperma yang mampu membuahi sel telur disebut monospermi. Bila satu sel telur dibuahi oleh lebih dari satu sel sperma disebut polispermi. Polispermi menyebabkan terbentuknya sel-sel triploid dan menyebabkan perkembangan embrio menjadi terhenti. Sel telur memiliki cara untuk mencegah terjadinya polispermi melalui perubahan muatan listrik. Jelaskan mekanisme tersebut!Jawaban Mekanisme polispermi dilakukan dengan mengubah potensial listrik pada membran sel telur. Di dalam sel telur terdapat kadar ion Na+ dan K+ yang berbeda. Kadar ion relatif Na+ rendah, sedangkan kadar ion K+ relatif tinggi. Perbedaan kadar ion-ion tersebut dikontrol oleh membran sel yang berfungsi mencegah masuknyai ion Na+ kedalam sel, dan mencegah lepasnya ion K+ ke luar sel. Dengan menjaga konsentrasi ion K+ lebih banyak di dalam sel dan konsentrasi Na+ di luar sel lebih sedikit maka dapat terjadi No. 5Saat ovum mengalami pembuahan, zigot yang dihasilkan akan berkembang dan menempel pada dinding endometrium yang sudah menebal. Oleh karena itu, ketebalan endometrium harus dipertahankan selama kehamilan. Jelaskan mekanisme hormonal untuk mempertebal dan mempertahankan ketebalan dinding endometrium! Buat grafik hubungan hormon FSH dengan ketebalan endometrium!Jawaban Mekanisme hormonal untuk mempertebal dan mempertahankan ketebalan dinding endometrium terjadi sejak awal perkembangan folikel, folikel menghasilkan hormon estrogen dan hormon progesteron. Hormon estrogen membentuk ketebalan dinding endometrium, sedangkan hormon progesteron mempertahankan ketebalan dinding endometrium agar dapat terjadi hubungan hormon FSH dengan ketebalan endometrium Grafik Hubungan Hormon FSH dengan Ketebalan Endometrium
.

ciri ciri penyakit diatas dimiliki oleh orang yang menderita penyakit